CERPEN SAYA

Sahabat Tak Kenal Waktu

Semasa aku SMK aku tak  pernah pergin kemana-mana, hanya pergi sekolah, aku tak kenal yang namanya hang out, prom night ataupun shopping, yang ku fokuskan adalah belajar serta sering melakukan hobyku dirumah dance.
Suatu hari mamah berpikir untu mendaftarkan aku disebuah sanggar tari. “Nisa, Mamah akan daftarkan kamu disebuah sanggar tari, agar bakatmu dapat dikembangkan”. Saat itu aku merasa kesal pada mamah tetapi hati kecilku berbicara “walau begitu mamah memberiku yang terbaik”. Kata pepatah kasih ibu sepanjang masa, biarlah ikuti saja kemauan mamahku, mungkin iniyang terbaik untukku.
Keesokan harinya aku mendatangi sebuah sanggar tari, akupun diterima dengan baik di sanggar tari itu, dalam keadaan yang tidak semestinya aku diajarkan oleh sang pelatih dance, ia bertanya” kenapa kamu tidak bersemangat? Mungkin kamu belum dapat beradaptasi disini, coba kamu mengenal temanmu satu demi satu.
Tak lama kemudian ada seorang wanita menghadapku, dan ia berkata” hai, kamu anak baru ya disini, salam kenal aku dilla, kalau kamu namanya siapa? Aku menjawab “oh, ia, aku annisa salam kenal juga ya.” Dilla merasa dekat denganku dan aku merasa akrab dengannya lalu aku pun diajak mengunjungi rumahnya, ia mengenalkan adik tersayangnya “kenalkan ini mifta adikku” . kami bertiga senang bisa berkenalan sambil menunjukkan  barang yang sering kami koleksi.
Dilla dan adiknya mifta mengajakku untuk jalan-jalan, wah, senangnya baru pertama aku jalan-jalan bareng teman seperti ini, makan-makan nonton bioskop bareng, rasanya happy sekali. “hari yang tak bisa terlewatkan diantara kita bertiga.
Kami sedang asyik curhat tiba-tiba Dilla mendapatkan kabar buruk, bahwa dilla dan adiknya akan tinggal di lampung, akupun kaget dan heran, aku dan semuanya ikut nagis,
Aku : “ kenapa kamu harus meninggalkan aku di jakrta, akukan sahabatmu, kita biasa bersama-sama” dilla : ” aku ngerti tapi ini keadaan mendesak, aku ingin pulang dan bertemu mamahku disana”    Aku : kalau begitu aku ikut ke lampung ya? Aku ga ingin kehilangan sahabat terbaikku.
Hari menjelang pagi, dilla dan adiknya pun bergegas meninggalkan jakarta, ia pun tak pamit padaku, aku merasa menyesal atas kepergiannya.
Beberapa tahun kemudian, aku mencari dia ku kelilingi pesisir pulau lampung tapi tak sia-sia, lalu aku menghampiri rumahnya, aku heran kenapa didepan rumahnya terdapat bendera kuning dan banyak orang memakai baju hitam. Aku bertanya kepada satu demi satu orag disana, sahutnya Dilla meninggal dunia, aku langsung begegas melihat jenazah Dilla, aku nangis yang tak terbendung, “aku menyesal sekali,beberapa tahun silam ini aku tak kesini, ibunya Dilla pun bercerita kepadaku “waktu Dilla ke lampung beberapa tahun yang lalu Dilla menderita Leukeumia, ia sengaja mendatangi keluarga disana, karena ibu sudah tak mampu untuk membiayai theraphy setiap hari, jadi ibu meminta supaya Dilla menghabiskan sisa waktu hidupnya untuk bersama keluarganya.” Sahut aku lagi “ tetapi, mengapa Dilla tidak cerita sama aku bu, kalau Dlla sakit?
Ibu menjawab : “dilla tidak ingin sahabat tercintanya mengetahui kalau ia sakit, serta ia tidak mau kamu murung melihatnya sakit, oh ia dilla juga menitipkan ini untuk kamu”
Aku : apa ini bu “accesories”, dia memberikan ini kepadaku untuk kenang-kenangan, betapa besarnya kasih sayang dilla kepada sahabatnya.

Dari cerita tersebut kita mempunyai kesimpulan, bahwa seorang sahabat yang tangguh,yang tak ingin kesedihannya terungkap serta tidak melupakan sahabatnya walaupun jauh tapi tidak menghantarkan ia sombong .

Selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Pidato Bahasa Inggris tentang Friendship

program c++ untuk operasi antrian kosong

macam-macam simbiosis (interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya)